TANGERANG | mediareformasi.com – Sebanyak 985 Peserta Tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Formasi Tahun 2019 Kabupaten Tangerang mengikuti Seleksi Kopetensi Bidang (SKB), dengan Standar Protokol Kesehatan COVID-19.
Pelaksanaan SKB tersebut dilaksanakan selama dua Hari dari tanggal 22 s.d 23 September 2020, bertempat di Universitas Budhi Dharma, Karawaci Kota Tangerang, Provinsi Banten.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch. Maesyal Rasyid yang meninjau langsung pelaksanaan SKB mengatakan pada hari ini kita melaksanakan tes SKB sebagai tahapan terakhir seleksi CPNS.
“Selama seleksi dilakukan penerapan protokol kesehatan yang ketat bagi peserta,” tutur Sekda Maesyal Rasyid. Selasa, (22/09/2020)
Lanjut Sekda, Jumlah peserta awalnya pada saat Seleksi Kompentensi Dasar (SKD) lebih kurang 9.000 peserta. Untuk yang melaksanakan tes CPNS SKB sekarang ada 1.097 orang.
“Selama dua hari yang mengikuti tes lanjutan SKB terdiri dari 985 orang di Universitas budhi Dharma, dan sisanya dilakukan di alamat sesuai KTP yang mendaftar difasilitasi oleh BKN,” tutur Sekda.
Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan dan Sumber Daya Daya Manusia Kabupaten Tangerang Hendar Herawan menambahkan, SKB pada hari ini dilakukan Tiga sesi, Sesi pertama dilakukan sebanyak 185 orang, setiap sesi ruangan dilakukan sterilisasi penyemprotan disinfektan agar mencegah penularan Covid-19.
Peserta hari ini sebanyak 555 orang peserta, dan besok dilakukan 430 orang, peserta diwajibkan menggunakan APD alat pelindung diri seperti Masker, Sarung tangan, Faceshield, dan dengan protokol kesehatan yang ketat diberlakukan di lokasi Tes SKB di Universitas Budhi Dharma.
“Tes dilakukan secara online melalui sistem Computer Assisted Test (CAT) yang dipantau langsung oleh BKN pusat, dan formasi yang diperebutkan 448 orang formasi dari kebutuhan beberapa unit kerja yang ada di Kabupaten Tangerang,” ungkap Hendar.
Kepala Kantor Regional III Bandung Imas Sukmariah menambahkan sesuai dengan edaran dari Kepala BKN seleksi SKB Harus terlaksana di masa pandemi COVID-19 dengan menggunakan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Peserta harus memakai sarung tangan apabila mereka memegang komputer agar tidak terjadi penularan dan setiap dari sesi itu dilakukan penyemprotan jadi keluar satu sesi langsung disemprotkan. Begitupula area-area yang dilewati, seperti itu aturannya.
“Saya mengimbau kepada para peserta harus percaya diri dengan kemampuan diri, jangan tergiur pada oknum yang menjanjikan kelulusan karena dipantau langsung secara online,” tuturnya.
Penulis : Yossy
Editor : Anggi Saputra