BENGKULU|MEDIAREFORMASI.COM – Di masa Pandemi Covid-19 menuntut bisnis perhotelan memutar otak. Seperti yang terjadi pada bisnis hotel di provinsi Bengkulu.
Sebagai sebuah langkah strategis, semuanya pihak manajemen berlomba-lomba mencari cara beradaptasi dan berinovasi agar bisnisnya terus bisa berjalan.
Seperti yang dilakukan Mercure Hotel Bengkulu. Sebagai hotel berbintang yang baru berdiri beberapa bulan sebelum Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi global, tentu menjadi pukulan besar bagi pihak pengelola hotel.
Dikatakan oleh Marketing Communication Manager Mercure Bengkulu Dian, (05/09), bahwa hotel Mercure berhasil melakukan adaptasi dan inovasi untuk tetap bisa berjalan.
“Perhotelan tentu terkena dampak yang cukup signifikan, tapi kita tidak pernah mengambil langkah menutup hotel. Dari kita sendiri, ada beberapa strategi untuk menaikkan pendapatan dengan cara menghadirkan promo untuk pelanggan setia kita,” ungkap Putri saat dihubungi melalui sambungan telpon.
Putri menambahkan, selain promosi, hotel juga melakukan kampanye pemulihan (Recovery Campaign). “Di mana kita juga sudah mendapatkan sertifikat ALLSAFE didapatkan oleh Mercure. Sertifikat ini dirancang untuk keamanan semua tamu dan karyawan. Jadi, pengunjung kita sekarang sudah percaya diri untuk membooking room hotel kita saat ini,” jelasnya.
Berbeda dengan Hotel Mercure, ILa Dian Luvita selaku Executive Secretary and Public Relations Hotel Santika Bengkulu mengatakan untuk tingkat hunian Hotel Santika Bengkulu selama Covid-19 sempat melakukan langkah tidak beroperasi (Temporary Close Down) selama lebih kurang 2,5 bulan terhitung 1 April 2020 dan re-opening pada tanggal 16 Juni 2020.
“Selain karena bisnis yang turun drastis dikarenakan pembatasan sosial (PSBB) yang diberlakukan di beberapa daerah yang menjadi source bisnis, kami juga mengikuti anjuran pemerintah untuk membantu pencegahan penyebaran Covid-19 pada saat itu,” ungkap Dian.
Dian juga menjelaskan untuk sekarang tingkat hunian hotel sudah berangsur membaik terutama di bulan Agustus kemarin, dikarenakan sudah mulai diperbolehkan kembali untuk mengadakan kegiatan di hotel dengan pemberlakuan protokol kesehatan.
“Meskipun kalau dibandingkan dengan kondisi pada waktu normal masih cukup jauh penurunannya. Mayoritas tamu kami didominasi dari tamu lokal sekitaran Bengkulu (Sumatera) dan tamu yang bepergian dengan kendaraan pribadi karena jumlah penerbangan yang berkurang. Karena sebagian besar tamu memilih perjalanan darat untuk menghindari kontak dengan orang banyak dipesawat,” kata Dian.
Diakhiri penjelasannya, mereka berharap kepada Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu untuk bersama-sama bersemangat mengahadapi pandemi Covid-19 ini agar seluruh sektor dapat beroperasi dengan normal dan juga pengunjung yang datang ke Provinsi Bengkulu kembali bisa menikmati keindahan Bumi Rafflesia tercinta ini.
Penulis : Sudirman
Editor : Aris