SAMARINDA|MEDIAREFORMASI.COM – Peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober lalu menuai banyak masalah, khususnya UKM pengrajin batik yang sekarang mengalami penurunan pendapatan akibat pandemi Covid-19.
Dinas Perindustrian dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Samarinda didukung Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kaltim mengadakan Webinar dengan tema “Pesona Batik Kalimantan Timur” melalui Video Conference via Zoom di Rumah Jabatan Walikota Samarinda. Senin (05/10/2020) siang.
Acara yang berlangsung secara offline di Aula Rumah Jabatan Walikota dengan undangan sangat terbatas dan dibuka via online/daring (dalam jaringan) dengan fasilitas Zoom. Selain itu, disiarkan langsung melalui saluran media sosial Facebook, Instagram dan Youtube Disperin untuk bisa menjangkau audiens yang lebih banyak.
Dalam sambutannya Sekretaris Daerah Kota Samarinda Sugeng Charuddin mengatakan batik merupakan simbol dan budaya Indonesia. Dengan situasi dan kondisi sekarang Pemkot terus mendorong pengrajin dan pengusaha batik yang ada di Kota Samarinda untuk terus meningkatkan kualitas produksi batik dan teknik pemasaran secara kreatif dan inovatif.
Menurutnya peluang di industri batik tulis saat ini masih terbuka lebar, meskipun di masa pandemi banyak juga usaha yang mengalami penurunan.
Oleh karenanya Sugeng memberikan apresiasi kepada Dinas Perindustrian karena menginisiasi pemberian bantuan 30 alat membatik yang hari ini akan diterima sebanyak 6 kelompok pengrajin batik tulis dan 4 kelompok pengrajin manik-manik.
“Semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan seefesien mungkin, sehingga dapat membantu meningkatkan taraf perekonomian para pengrajin,” ungkap Sugeng.
Selanjutnya Kepala Bank Indonesia Kaltim, Tutuk Eka Cahyono mengungkapkan pelaku usaha UMKM yang ada di Indonesia sekitar 99% yakni adalah pelaku UMKM. Oleh sebab itu, Bank Indonesia dituntut bagaimana cara meningkatkan ekonomi di masa Pandemi saat ini.
Penulis : M. Yunus
Editor : Aris