KUKAR|MEDIAREFORMASI.COM – Hari Ulang Tahun (HUT) kota Tenggarong ke-238 yang jatuh pada hari ini diperingati secara sederhana dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kutai Kartanegara di Tenggarong, Senin (28/09/2020) siang.
Rapat Paripurna Istimewa yang dipimpin langsung Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid ini diisi dengan penyampaian pidato Plt Bupati Kukar H. Chairil Anwar dalam rangka peringatan hari jadi kota Tenggarong ke-238.
Banyak harapan yang disampaikan Plt Bupati Chairil Anwar terhadap kota Tenggarong yang didirikan Aji Imbut atau Sultan Aji Muhammad Muslihuddin ini.
Menurut Chairil Anwar, sebagai Ibu Kota Kabupaten Kutai Kartanegara, Tenggarong secara umum memiliki capaian pembangunan yang lebih cepat dibanding dengan daerah lain di wilayah Kukar.
Adapun potensi Tenggarong dalam pendekatan kewilayahan dan demografi, memiliki luas wilayah 398,10 km persegi atau 1,4 persen luas wilayah Kukar, dengan jumlah penduduk sebanyak 104.684 jiwa atau sebesar 15% dari total penduduk Kukar.
“Dengan beragam suku dan budaya, memiliki segenap potensi sumber daya alam yang cukup melimpah, serta letak geografis yang dekat dengan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur, yang selanjutnya ditopang dengan masyarakat yang hidup berdampingan dengan damai, diselimuti rasa kebersamaan, dan kepedulian antar sesama yang telah terbangun dengan baik, maka dengan memohon izin dan ridho Allah SWT, kita yakini kota Tenggarong akan terus melangkah maju menjadi kota yang memiliki daya saing yang tinggi, dan kembali menjadi pusat peradaban nusantara seiring dengan penetapan wilayah Ibu Kota Negara di Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara,” ujarnya.
Ditambahkan Plt Bupati Chairil Anwar, pembangunan Kabupaten Kutai Kartanegara secara umum menunjukkan tren membaik yang diindikasikan dengan prestasi dan apresiasi dari Pemerintah Pusat dan Pemprov Kalimantan Timur. Di antaranya predikat terbaik I Penghargaan Pembangunan Daerah secara berturut-turut tahun 2019 dan 2020 oleh Pemprov Kaltim.
“Dalam tatanan kebijakan pembangunan daerah, kita pahami bersama, permasalahan pembangunan di Kutai Kartanegara pada umumnya lebih pada kualitas dan jangkauan layanan dasar, pemerataan dan aksesibilitas sumber daya ekonomi yang belum optimal hingga rentan menimbulkan kemiskinan dan pengangguran,” ungkapnya.
“Terlebih saat ini kondisi pandemi COVID-19 masih menjadi isu global, nasional hingga daerah, yang tidak hanya berdampak pada dimensi kesehatan namun pula berpengaruh pula pada dimensi sosial dan ekonomi yang diindikasikan pada penurunan kinerja variabel-variabel pendorong pertumbuhan ekonomi, yakni konsumsi, investasi dan belanja pemerintah,” paparnya.
Namun demikian kita, Chairil berharap Tenggarong dengan kecenderungan karakterisitik struktur perekonomian yang mengarah pada daerah urban atau perkotaan, maka sektor perdagangan dan jasa menjadi titik kritis yang harus menjadi perhatian kita bersama, khususnya dalam menjaga geliat perekonomian daerah yang lebih kuat dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Untuk itu, dalam konteks pemulihan ekonomi Kota Tenggarong, sektor perdagangan dan jasa kita upayakan terus bergerak, dengan pembatasan-pembatasan atas resiko penularan COVID-19 yang lebih luas.
“Kita berharap solusi-solusi kreatif dan produktif untuk mempertahankan perekonomian daerah agar tetap tumbuh, akan terus kita upayakan, seperti memperkuat layanan pemerintahan dan bisnis melalui aplikasi cerdas berbasis teknologi informasi. Hal ini menjadi momentum baik bagi kita untuk membangun suatu tatanan kehidupan sosial dan ekonomi yang lebih efektif dan efesien, dengan mengoptimalkan teknologi informasi,” ujarnya lagi.
Dalam perspektif jangka panjang, tambahnya, Tenggarong yang dikenal sebagai daerah dengan catatan peninggalan sejarah dan budaya Nusantara, harus dapat dijadikan sebagai simpul pemikat dalam mengoptimalkan kekayaan seni, budaya dan sejarah Kutai Kartanegara secara terpadu, oleh karenanya Pemkab Kukar mencanangkan Kota Tenggarong sebagai Kota Warisan Budaya.
“Ke depan festival-festival seni dan budaya yang seiring dengan penguatan pengembangan ekonomi kreatif akan kita galakkan di Kota Tenggarong yang diikuti dengan pembangunan fasilitas-fasilitas publik yang representatif, modern dan berbasis kearifan lokal, kita berharap ke depan, Kota Tenggarong menjadi Kota Warisan Budaya yang eksotik yang menjadi kebanggaan kita bersama, dan menjadi icon pariwisata daerah yang tidak hanya pada level regional namun pada level nasional dan internasional,” katanya.
Menurutnya, hal tersebut menjadi rencana besar Pemkab Kukar dalam pelaksanaan akselerasi dan transformasi pembangunan Kutai Kartanegara berbasis sumber daya alam terbarukan dan menangkap peluang pembangunan IKN di Kalimantan Timur.
“Saya mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan pembangunan di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, mari kita bergandengan tangan, bahu-membahu untuk membawa daerah yang kita cintai ini, menjadi daerah yang maju dengan masyarakat yang lebih bahagia dan sejahtera,” pungkasnya.
Penulis : M. Rafi’i
Editor : Aris