BANTEN|MEDIAREFORMASI.COM – Bendung Lama Pamarayan terletak di dua wilayah, sebagian terletak di Desa Pamarayan, Kecamatan Pamarayan, dan setengah badan bendungan terletak di Desa Panyabrangan, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
Bangunan Bendung Lama Pamarayan mempunyai panjang 191,65 m yang terdiri atas bangunan utama, ruang kontrol, bendungan sekunder, ruang lori, jembatan, serta rel lori.
Bangunan pintu air Pamarayan memiliki konstruksi many spanned bridge with towers compositions (bentangan sepanjang sungai dan memiliki bangunan menara), dengan 10 pintu air, mirip dengan Bendung Pintu Air 10 yang berada di Kota Tangerang.
Bendung Pamarayan merupakan bendung terbesar pertama yang dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda di Indonesia. Sejak tahun 1997. Namun, bendung ini sudah tidak dioperasikan lagi.
Hal ini disebabkan terutama oleh faktor teknis, yakni kondisinya telah rusak dan konstruksi bangunan telah lapuk termakan usia.
Pasalnya, penyebab lain adalah adanya proses pendangkalan sungai dan tekanan debit air yang mengalami penurunan. Karena alasan itulah maka sejak tahun 1994-1997, sekitar 1 km di sebelah barat daya Bendung Lama Pamarayan dibangun Bendung Baru Pamarayan dengan sistem sudetan.
Bendungan Pamarayan Baru merupakan bendungan pengganti dari bendungan lama. Bendungan ini selesai dibangun pada tahun 1997.
Perbedaan bendungan baru ini terletak pada sistem operasinya, yang mana menggunakan teknologi modern yaitu sistem gerak. Pintu ini dioperasikan secara otomatis dengan tenaga listrik yang menggunakan daya sangat tinggi.
Source : berbagai sumber