TANGERANG | mediareformasi.com – Abeng warga asal paniangan marga sekampung Kabupaten Lampung Timur menjelaskan “Bahwa menjadi petani jahe merah dan cabai setan ini harus memiliki kesabaran karena tanaman kedua jenis itu harus telaten dan sabar dalam merawatnya, karena tanaman kedua itu harus penuh perhatian yang benar-benar extra dan hati hati dalam perawatannya, namun kalau sudah berumur dari 4 bulan ke atas masih bisa renang merawatnya,” ucap abeng.
Lanjutnya “Sebelum menjadi petani jahe dan cabai dirinya aktif di dunia Pers serta angkutan barang dan jasa, namun semenjak berkebun jahe dan cabai ini dirinya secara fokus dalam melaksanakan tugasnya selaku petani,” lanjut Abeng dengan sedikit senyum khas dirinya. Senin, (14/09/2020)
Bapak tiga anak ini menambahkan bahwa, “Pekerjaan menjadi petani ini sungguh asik dan penuh dengan suka duka karena dirinya selama ini aktif di dunia jurnalis serta memiliki kegiatan pekerjaan bidang angkutan kendaraan berat dengan pengiriman barang antar daerah setelah menambah pekerjaan tambahan selaku petani jahe merah dan cabe setan ini diri hampir fokus menjadi seorang petani, maklum pekerjaan ini penuh keikhlasan yang lahir dari hati nurani,” tambahnya.
Karena dia melihat menanam kedua jenis palawija itu sangat dibutuhkan bagi kesehatan bagi tubuh manusia untuk bahan campuran obat untuk jamu-jamuan, karena melihat kondisi sekarang ini adanya pandemi Covid-19.
Begitu juga dengan rekannya Ismail asal dari Kabupaten Way Kanan, keduanya mengerjakan tanaman yang sama dengan memanfaatkan lahan yang tidak begitu luas bahkan tempatnya mengunakan karung plastik putih berukuran satu kuintal.
Dengan bahan campuran antara tanah dan pupuk organik jenis pupuk berasal dari kotoran kambing dan dicampur dengan pasir, ketiga bahan itu diaduk dan beri jeda dalam waktu satu Minggu lalu dimasukkan kedalam karung dengan ukuran yang sudah ditentukan.
Karena menurut Ismail dengan sapaan kiai Mail, “Penanaman jahe dan cabai jenis setan lebih banyak hasilnya menggunakan karung dari pada langsung ditanam ditanah, karena tidak banyak memakan tempat,” terang Ismail.
Lanjutnya”Kegiatan ini sebenarnya kita lakukan dengan benar-benar, karena pekerjaan ini sulit diawal namun kalau sudah mulai tumbuh tidak begitu sulit hanya setiap pagi dan sore mengontrol tanaman itu, selain itu juga harus rajin disiram,” tambahnya.
Penulis : Abeng
Editor : Anggi Saputra