TANGERANG | mediareformasi.com – Diana (Nama samaran) hanya tidak menyangka tamu yang saat itu didapatkannya dari aplikasi pesan singkat adalah petugas yang menyamar sebagai pria hidung belang yang hendak menggunakan jasanya. Rabu, (19/08/2020)
Alhasil Diana yang mengaku berdomisili dibilangan Jakarta barat hanya bisa pasrah saat digelandang ke markas satpol PP Kota Tangerang lantaran rengekannya tidak diindahkan oleh petugas yang saat itu menyamar sebagai petugas.
Berbeda dengan Diana yang hanya bisa pasrah, Nirmala (Nama samaran) yang juga saat itu ikut terjaring dalam patroli yang dilakukan secara daring tersebut asempat menolak untuk digiring oleh petugas, bahkan dirinya sempat menghubungi beberapa teman prianya yang disinyalir ikut andil dalam kegiatan prostitusi tersebut.
Sempat terjadi adu mulut antara petugas dan beberapa pria yang menolak Nirmala digiring ke markas satpolPP sehingga mengundang perhatian penghuni apartemen lainnya, namun bukannya dilepas beberapa pria yang mengaku kerabat Nirmala malah justru ikut diamankan oleh petugas lantaran disinyalir menjadi bagian dari kegiatan prostitusi daring tersebut.
Saprudin Koordinator Penyidik yang menyamar sebagai pria hidung belang mengaku, sedikit kesulitan saat menjebak para PSK yang menjajakan diri secara online tersebut, pasalnya beberapa anggotanya yang turut melakukan patroli secara daring tersebut sempat dikecohkan dengan para administrator dari para PSK tersebut.
“jadi beberapa diantara kami sempat dibuat berkeliling apartemen dan dibuat berpindah pindah tempat oleh para admin dari para PSK tersebut, namun kami tidak kehabisan akal dan alhamdulillah kami berhasil mengamankan beberapa PSK dari aplikasi MiChat,” jelas Saprudin yang Akrab disapa Polsek tersebut.
Saprudin yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Hubungan Antara Lembaga pada Bidang Penegakan Hukum daerah pada satpol PP Kota Tangerang menuturkan dalam melancarkan askinya para PSK tersebut memanfaatkan jasa admin untuk mempermudah dan melakukan seleksi terhadap pria hidung belang.
“Jadi kami menduga ada adminya, karna kami melihat dari percakapan pesan singkatnya mereka mendapatkan order dari admin admin tersebut,” tutur Polsek yang juga tercatat sebagai PPNS SatpolPP Kota Tangerang
Disamping itu, Peran dari pada pria tersebut selain menyewakan kamar dengan tarif 250 ribu perharinya tersebut, para pria juga diduga menjadi pelindung para PSK yang menjajakan diri dengan cara daring.
“Jadi mereka ini memiliki beberapa unit kamar di apartemen ini, dan sebagian besar disewakan per hari,” jelasnya.
Agapito De Araujo Kepala Bidang Trantibum SatpolPP Kota Tangerang menjelaskan, patroli yang dilakukan secara daring tersebut telah dilakukan selama sepekan terakhir dengan menyamar sebagai pria hidung belang yang hendak memakai jasa para PSK tersebut.
“Sejak beberapa pekan ini kami melakukan patroli baik dengan mendatangi langsung beberapa apartemen karna kita mendapatkan laporan dari masyrakat yang mengeluhkan maraknya prostitusi online dibeberapa apartemen yang ada dikota Tangerang,” tuturnya.
Ia mengaku, pihaknya akan terus melakukan serangkaian patroli dengan mendatangi langsung apartemen yang disinyalir menjadi sarang prostitusi dan patroli yang dilakukan secara daring untuk menjaring para PSK yang telah banyak dikeluhkan masyarakat.
“Terus kami lakukan serangkaian kegiatan ini untuk meminimalisir kegiatan prostitusi dikota Tangerang,” pungkas Agapito.
Untuk diketahui, pada penertiban yang melibatkan unsur TNI/Polri Tersebut petugas berhasil mengamankan 3 Orang yang diduga PSK yang menjajakan diri dengan cara daring dan 3 Pria yang disnyalir menjadi beking dari para PSK tersebut.
“Pada kesempatan ini kami juga menyisir beberapa lokasi yang disinyalir menjadi tempat mangkal para PSK dan hasilnya kami mendapatkan 5 orang dibilangan RS Sintanala,” ujarnya.
Penulis : Ajie Ledug
Editor : Anggi Saputra